Kala ribut, angin kencang
dia datang
sayup, aku menerima salam
Kala gema takbir berkumandang
kamu datang
berkumpul meredhai pemergianku
Kenang aku dalam keceriaan
dalam tawa dan senyuman
aku yang suka mengusik
suka bergurau
selalu menjadi ' pengacau '
suka menyanyi walau suara tiada gemersik, tetap asyik .....
Usah dikenang aku dalam kedukaan
bukan ketika aku dalam tangisan
jangan mengenang aku yang berwajah sendu
berhati sayu
dengan airmata yang tidak kelihatan
aku mohon .....
doakan aku bahagia di sana
Dan tatkala ingatanmu tiada lagi padaku
aku tetap mendoakanmu
umpama sebutir bintang yang menerangi dari jauh
tidak ia diperhati, apalagi dipeduli
ketahuilah ...
padamu kasihku berlabuh
No comments:
Post a Comment